5/21/2011

Profil Wisata Kabupaten Garut (2)

Objek Wisata Pegunungan

    1. Kawah Papandayan

Sudah sangat terkenal khususnya dikalangan para pecinta alam dengan kalderanya yang terluas di Asia.Terletak di Kecamatan Cisurupan sekitar 29 km dari Garut Kota. Gunung Papandayan merupakan gunung berapi yang masih aktif, pertama meletus tahun 1772. Kawah Mas merupakan salah satu kawah di tengah kubah dengan lebar 150 meter.

  1. Kawah Talaga Bodas
Terletak di Kecamatan Wanaraja sekitar 10 km dari Garut Kota. Kawah ini sangat mempesona terutama karakteristik kawah berbentuk telaga dan merupakan proyek eksplorasi belerang.

Di kawah ini kita dapat berendam di sumber mata air panas yang mengandung belerang dan bermanfaat untuk kesehatan.

  1. Kawah Darajat
Di sekitar perkebunan rakyat yang sangat suburdan kini dibuat pembangkit tenaga listrik. Terletak di Kecamatan Samarang sekitar 25 km dari Garut Kota.

  1. Kawah Kamojang
Berada diperbatasan wilayah Garut – Bandung, tepatnya di Desa Cibeet Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung dan Desa Randu Kurung Kecamatan Samarang Kabupaten Garut.  

5/20/2011

Optimalisasi Pemberdayaan Ekonomi Desa

Bantuan pemerintah untuk pemberdayaan ekonomi yang disalurkan ke desa-desa dalam berbagai bentuk dan ragamnya, baik melalui program PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri, UED (Usaha Ekonomi Desa) dan lain-lain, sudah bagus dan menumbuh kembangkan budaya musyawarah di tingkat desa yang selama kurun waktu terakhir ini kurang dirasakan geregetnya.

Dengan adanya PNPM Mandiri gairah dan motivasi masyarakat desa untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan meningkat, bahkan effesiensi dan penghematan anggaranpun dapat dioptimalkan sesuai aturan yang ada. Karakteristik masyarakat desa dengan budaya gotong royongnya mulai tumbuh kembali.

Individualisme dan egoisme yang seakan-akan sudah mencemari masyarakat desa mulai dikikis habis diganti dengan pencerahan budaya agamis dan kesalehan sosial sesuai dengan  jati diri masyarakat desa yang selama ini kita kenali.

Hanya sekarang diharapkan pemerintah lebih arif dan bijaksana dalam hal pengalokasian anggaran. Alangkah baiknya proporsi pembangunan infrastruktur dikurangi serta alokasi anggaran pemberdayaan ekonomi lebih besar lagi.

Kenapa demikian? Karena selama ini dana bergulir untuk pembiayaan simpan pinjam usaha produktif masyarakat pedesaan, dengan jumlah pinjaman antara 500 ribu rupiah sampai dengan 1 atau 2 jutaan dirasakan sangat kurang.

Dengan uang maksimal 2 jutaan untuk modal usaha tidaklah effektif dan effesien. Karena fluktuasi kenaikan harga kebutuhan pokok sehari-hari seringkali tidak terduga dan sulit diprediksi akal sehat,  karena segala sesuatu sekarang mengikuti mekanisme pasar global yang selalu berubah dari waktu ke waktu.

Antisipasi kondisi ini, alangkah arif dan bijaksananya pemerintah,  jika alokasi anggaran untuk simpan pinjam usaha produktif masyarakat ditetapkan dan diatur oleh pemerintah berdasarkan analisa keuangan yang cermat dan teliti.

Skim pinjaman diusahakan di atas 5 jutaan dengan alokasi anggaran 3 juta untuk modal usaha produktif yang harus dikembalikan sesuai aturan yang berlaku dan 2 juta digunakan untuk mengatasi kesulitan hidup masyarakat  selama 3 bulan sebelum usaha produktif tersebut mendapatkan profit yang layak sesuai prinsip-prinsip ekonomi.

Menurut hemat penulis, kalaulah kebijaksanaan seperti ini diterapkan, tentunya dengan aturan hukum yang jelas dan mengikat, pemberdayaan ekonomi pedesaan akan tumbuh dengan optimal sesuai amanat Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 di negara Republik Indonesia yang kita cintai ini. Insya Alloh....!
                  

5/19/2011

Rakyat Butuh Media Komunikasi dan Informasi Lengkap dan GRATIS



Tumbuhnya ekonomi rakyat, yang berimplikasi terhadap kesejahteraan rakyat, salah satu alternatif solusinya adalah rakyat di pedesaan dan daerah-daerah terpencil mendapatkan akses komunikasi dan informasi yang seluas-luasnya.

Spesifikasi akses  yang dibutuhkan tidak hanya berita saja, atau artikel maupun proses-proses pembelajaran, tetapi jauh lebih penting dari segalanya yaitu fasilitas kemudahan mendapatkan data-data penawaran dan permintaan barang atau produk yang dibutuhkan di berbagai wilayah Indonesia maupun dunia.

Sehingga dengan demikian akan tercipta peta ekonomi yang terbuka yang memungkinkan setiap potensi yang ada di manapun di semua wilayah, terpencil sekalipun, dapat berpartisipasi aktif untuk saling berbagi dan menunjukkan eksistensinya.

Peranan kaum intelektual dan praktisi terkait tentu saja sangat diperlukan untuk menjembatani atau menjadi media perantara bagi kebutuhan tersebut.

Peran yang dapat dilakukan oleh kaum intelektual dan praktisi diantaranya menciptakan sistem dan sarana media informasi dan komunikasi rakyat yang lengkap dan terintegral dengan semua kebutuhan  sampai ke akar rumput dan daerah terpencil. Selain itu,  juga penting untuk  media komunikasi dan informasi tersebut, yakni mudah dan gratis, sehingga bisa menjangkau semua lapisan masyarakat.     


5/16/2011

Profil Wisata Garut

 I. OBJEK WISATA PANTAI 

1. Pantai Rancabuaya
Panorama, deburan ombak pantai selatan yang liar pada tebing yang menjulang tinggi. Lokasi : Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, 91 km dari Garut Kota. 

 2. Pantai Cijayana 
Pantai dengan batu hitam yang jarang ditemui di tempat lain. Lokasi : Desa Cijayana, Kecamatan    Bungbulang, 91 km dari Garut Kota 

 3. Pantai Taman Manalusu
Dipopulerkan oleh Karl Manalusu Tambunan dengan panorama taman laut atasnya yang menakjubkan. Lokasi daerah selatan sekitar 99 km dari Garut Kota.

 4. Pantai Gunung Geder
 Panorama indah dengan pasir putihnya. Lokasi Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, 94 km dari Garut Kota. 

 5. Pantai Santolo
Merupakan pelabuhan nelayan tradisional dengan dermaga peninggalan Belanda abad XVIII. Lokasi Desa   Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, 86 km dari Garut Kota.

 6. Pantai Sayang Heulang 
 Dengan panorama indah yang romantis. Lokasi Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, 88 km dari Garut Kota. 

 7. Pantai Punaga
 Panorama pasir putih dengan ombaknya yang panjang-panjang. 

 8. Pantai Karang Paranje
Mirip tanah Lot di Bali, merupakan tempat pemancingan yang bagus. Lokasi : Kecamatan Cibalong, 100 km dari Garut Kota. 

 9. Pantai Cijeruk Dimuara sungai Cibaluk dengan pasir pantainya yang indah sejauh mata memandang. Lokasi di Kecamatan Leuweung Sancang Kecamatan Cibalong. 

 10. Pantai Leuweung Sancang
Suaka alam marga satwa yang mempunyai legenda tempat mangkatnya Prabu Siliwangi. Terletak di Kecamatan Cibalong, 118 km dari Garut Kota. 

Kawasan Leuweung Sancang merupakan kawasan hutan hujan tropis yang multifungsi. Luas areal hutan 2.157 Ha.

5/13/2011

Dasar Hukum dan Ketentuan Rehabilitasi Narkotika


 Dasar Hukum
  1. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika : Pasal 54, 55, 103 dan 127.
  2. Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor : 4 Tahun 2010
Kriteria Residen (Pasien) Menjalani Rehabilitasi :
  1. Calon Residen, pengguna narkoba aktif dan wajib melampirkan Surat Keterangan Dokter yang menerangkan yang bersangkutan adalah pengguna narkoba.
  2. Berusia 15 – 40 tahun. Jika kurang dari 15 tahun hanya menjalani detoksifikasi dan entry unit.
  3. Tidak sedang hamil (Calon Residen Wanita)
  4. Tidak menderita penyakit pisik (diabetes, stroke, jantung) maupun psikis yang kronis.
  5. Calon Residen datang didampingi orangtua/wali
  6. Calon Residen yang menjalani rehabilitasi berdasarkan Surat Edaran MA harus didampingi Pihak Pengadilan.

Ketentuan Rehabilitasi:
  1. Masa pembinaan Residen selama 6 (enam) bulan.
  2. Selama detoksifikasi dan entry unit, Residen tidak dapat dikunjungi oleh pihak keluarga.
  3. Residen dapat dikunjungi setelah memasuki fase primary dan re-entry.
  4. Bila Residen melarikan diri dari tempat rehabilitasi dan kembali ke keluarga, keluarga wajib menginformasikan kepada BNN serta mengantar kembali untuk melanjutkan proses rehabilitasi.
 Prosedur Pengobatan :
  1. Detoksifikasi  atau pemberesihan racun dari dalam tubuh.
  2. Entry Program
  3. Primary Program
  4. Program After Care
Metode :
  1. Therapeutic Community
  2. Medis
  3. Sosial
  4. Religi
  5. Akupuntur
  6. Hipnoterapi
Sumber : Media Indonesia, 25/03/2011

5/12/2011

Rehabilitasi Pecandu Narkoba

BAGI PECANDU NARKOBA yang ingin lepas dari dari ketergantungannya, pemerintah menawarkan program pemulihan secara gratis.

Syaratnya cukup mudah, foto copy KTP, Kartu Keluarga, dan Surat Keterangan Dokter. Begitu didaftarkan akan langsung diproses, demikian dikatakan Kabag Humas BNN (Badan Narkotika Nasional) Sumirat Dwiyanto.

Sebagai Residen (Peserta Rehabilitasi Narkoba), pada hari pertama masuk rehabilitasi di Lido Sukabumi Jawa Barat akan dilakukan pemeriksaan darah dan urine. Setelah itu dilakukan rontgen dan pemeriksaan paru-paru. Selesai itu berurusan dengan dokter jantung dan gigi.

Selama mengikuti rehabilitasi, residen dilarang keras memakai telepon seluler. Sehari-hari residen hanya diperbolehkan mengenakan pakaian khusus berwarna putih maupun orange. Pengenaan seragam ini dimaksudkan untuk memangkas status sosial sesama residen.

Di sini tidak ada waktu untuk memikirkan dunia. Residen siapapun dia, artis, orang kaya, tokoh masyarakat, atau orang biasa harus mengikuti rangkaian kegiatan yang telah diprogramkan.

Enam bulan pertama, residen menjalani detoksifikasi, yaitu proses menghilangkan racun adiksi narkoba dari dalam tubuh. Biasanya, pada dua pekan pertama, residen uring-uringan karena tidak boleh lagi mengkonsumsi barang yang selama ini membuat mereka terlena.

Tidak jarang di awal-awal menjalani rehabilitasi pecandu sakau. Mereka menggigil. Badan kedinginan sampai ke tulang-tulang. Emosi tidak stabil. Banyak yang teriak-teriak meluapkan kemarahan dan kegusaran.

Karena itu residen diajak beraktivitas. Mereka diharuskan bangun pagi pukul 05.00 WIB. Langsung melakukan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya. Setelah itu memberesihkan kamar tidur, berlanjut ke asrama tempat tinggal. Kalau kurang bersih mereka mendapat teguran dari konselor.

Seusai memberesihkan lingkungan, residen diajak berdiskusi tentang berbagai pengetahuan serta bahaya narkoba, Mereka diminta berbagi pengalaman hidup baik yang suka maupun yang duka sekalipun.

Jika memungkinkan, konselor mengarahkan residen untuk menangisi perjalanan hidup yang membawa ke lumpur hitam narkoba. Kalau dalam kisah itu ada yang lucu, residen diarahkan tertawa sesukanya.

Untuk mengisi waktu, mereka diajak berkreasi, bermain musik, menekuni dunia otomotif atau kegiatan lain yang intinya memotivasi diri.

Waktu tidur siangpun tidak ada. Aktivitas berjalan penuh seperti kehidupan santri di pesantren. Kedisiplinan mereka mentaati peraturan masuk dalam agenda. Selama mengikuti rehabilitasi, tidak ada hubungan seksual. Tidak ada kekerasan, Juga tidak ada narkoba.

Latihan motivasi diri menjadi fokus utama setelah detoksifikasi. Mereka mengikuti outbound, perenungan diri, dan menjalin kebersamaan. Mereka diajak mengikuti permainan kebersamaan. Misalnya, tarik tambang, sepak bola, dan futsal.

Jika selama rehabilitasi sukses tanpa ada lagi ketergantungan narkoba, mereka memasuki tahapan sosialisasi. Kemudian hari berikutnya diperbolehkan mengunjungi keluarga atau tetangga rumah selama beberapa waktu.

Di sinilah ujian penting berlaku. Mental mereka diuji kembali apakah tergoda dengan dunia lama atau tidak. Umumnya teman-teman lama akan datang menggoda. Mereka akan   menawarkan zat adiktif yang dulu disukai pecandu. Kalau menolak, akan di cap tidak gaul bahkan dituding pengecut. Situasi menguji mental mereka, sehingga harus bisa mengontrol diri. BNN akan mengumpulkan mereka yang sudah masuk tahapan sosialisasi setiap dua pekan sekali sebagai kontrol

Hal itu dilakukan karena ada saja pecandu yang berhasil menjalani setiap tahapan, tapi kemudian kembali terperosok. Orang tersebut diharuskan kembali menjalani rehabilitasi dengan jadwal yang lebih ketat.

Disalin dan disesuaikan dari:
Media Indonesia, 25/03/2011